ENKRIPSI, DEKRIPSI DAN KRIPTOGRAFY
Pengertian Enkripsi dan Dekripsi
Enkripsi
yaitu suatu proses pengaman suatu data yang disembunyikan atau proses konversi
data ( plaintext ) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca/ dimengerti. Enkripsi
telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, namun, hanya organisasi-organisasi
tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan
kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970an enkripsi
kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika
Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem
secara luas, seperti Internet, e-commerce, jaringan telepon bergerak dan ATM
pada bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan
keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang
aman, terutama untuk memastikan integrasi dan autentikasi dari sebuah pesan.
Untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, digunakan algoritma yang
biasa disebut Cipher dengan menggunakan metode serangkaian langkah yang
terdefinisi yang diikuti sebagai prosedur. Alternatif lain ialah Encipherment.
Informasi yang asli disebuh sebagai plaintext, dan bentuk yang sudah dienkripsi
disebut sebagai chiphertext. Pesan chipertext berisi seluruh informasi dari
pesan plaintext, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca manusia ataupun
komputer tanpa menggunakan mekasnisme yang tepat untuk melakukan
dekripsi.Sedangkan Dekripsi yaitu kebalikan dari proses enkripsi yaitu proses
konversi data yang sudah dienkripsi ( ciphertext ) kembali menjadi data aslinya
( Original Plaintext ) sehingga dapat dibaca/ dimengerti kembali.
Ø Enkripsi
Password
Password
di Linux dibuat dengan menggunakan metode tingkat lanjut dalam enkripsi, yakni
DES (Data Encryption Standard). Menurut Federal Processing Standards
Publication 46-2, DES didefinisikan sebagai sebuah algoritma matematika untuk
menjalankan enkripsi (enchypering) dan dekripsi (dechypering) informasi koding
binary. Enkripsi mengkonversikan data menjadi bentuk yang sulit ditebak,
disebut chyper. Proses dekripsi cypher mengkonversikan data kedalam bentuk
aslinya, disebut plain-text.
Enkripsi dan dekripsi dilakukan tergantung
pada kunci (key). Kunci ini dibuat berdasarkan masukan dari user pada saat
mengetikkan password terdiri dari binary 64 digit. Jika password yang
diketikkan kurang dari binary 64 digit, maka DES akan menambahkannya secara
otomatis. Dari binary 64 digit, 56 dipergunakan untuk enkripsi, dan 8
dipergunakan untuk cek kesalahan (error checking).
Ø Enkripsi
Komunikasi Data
Di dalam
Internet (atau intranet) data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer
lainnya, pasti melewati komputer-komputer lain. Ambil contoh, pada saat Anda
memasukkan password untuk mengecek account email di hotmail, data akan dikirim
dalam bentuk teks biasa melewati beberapa host sebelum akhirnya diterima oleh
hotmail. Dari salah satu dari komputer yang dilewati oleh data dipasangi
program sniffer ?
Sniffer adalah
program yang membaca dan menganalisa setiap protokol yang melewati mesin di
mana program tersebut diinstal. Secara default, sebuah komputer dalam jaringan (workstation) hanya
mendengarkan dan merespon paket-paket yang dikirimkan kepada mereka. Namun
demikian, kartu jaringan (network card) dapat diset oleh beberapa
program tertentu, sehingga dapat memonitor dan menangkap semua lalu lintas
jaringan yang lewat tanpa peduli kepada siapa paket tersebut dikirimkan.
Ø SSL (Secure
Socket Layer)
SSL merupakan
salah satu metode enkripsi dalam komunikasi data yang dibuat oleh Netscape
Communication Corporation. SSL adalah Protokol berlapis. Dalam tiap lapisannya,
sebuah data terdiri dari panjang, deskripsi dan isi. SSL mengambil data untuk
dikirimkan, dipecahkan kedalam blok-blok yang teratur, kemudian dikompres jika
perlu, menerapkan MAC, dienkripsi, dan hasilnya dikirimkan. Di tempat tujuan,
data didekripsi, verifikasi, dekompres, dan disusun kembali. Hasilnya
dikirimkan ke klien di atasnya.
Pada saat
koneksi mulai berjalan, klien dan server membuat dan mempertukarkan kunci
rahasia, yang dipergunakan untuk mengenkripsi data yang akan dikomunikasikan.
Meskipun sesi antara klien dan server diintip pihak lain, namun data yang
terlihat sulit untuk dibaca karena sudah dienkripsi.
SSL mendukung
kriptografi public key, sehingga server dapat melakukan autentikasi dengan
metode yang sudah dikenal umum seperti RSA dan Digital Signature Standard
(DSS).
SSL dapat melakukan verifikasi integritas
sesi yang sedang berjalan dengan menggunakan algoritma digest seperti MD5 dan
SHA. Hal ini menghindarkan pembajakan suatu sesi.
v Kriptografi,
secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita. Selain
pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mempelajari
teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi
seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi
data [A. Menezes, P. van Oorschot and S. Vanstone
- Handbook of Applied Cryptography]. Tidak semua
aspek keamanan informasi ditangani oleh kriptografi.
A. Ada empat
tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan
informasi yaitu :
1. Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan
untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas
atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2. Integritas data, adalah berhubungan dengan
penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data,
sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh
pihakpihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian
data lain kedalam data yang sebenarnya.
3. Autentikasi, adalah berhubungan dengan
identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu
sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri.
Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi
datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4. Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan
adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya
suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
·
Algoritma Sandi
algoritma
sandi adalah algoritma yang berfungsi untuk melakukan tujuan kriptografis.
konfusi/pembingungan (confusion), dari teks
terang sehingga sulit untuk direkonstruksikan secara langsung tanpa menggunakan
algoritma dekripsinya difusi / peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik
dari teks terang tersebut hilang.
sehingga
dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada implementasinya
sebuah algoritmas sandi harus memperhatikan
kualitas layanan/Quality of Service atau QoS dari keseluruhan sistem dimana dia
diimplementasikan. Algoritma sandi yang handal adalah algoritma sandi yang
kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri.
Teknik dan metode untuk menguji kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.
Sistem Keamanan Komputer 1Dasar matematis
yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan
yaitu yang berisi elemen teks terang /plaintext dan yang berisi elemen teks
sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara
himpunan-himpunan tersebut. Apabila
elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi
dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E,
dekripsi dengan notasi D.
>
Enkripsi : E(P) = C
>
Dekripsi : D(C) = P atau D(E(P)) = P
Ø Secara umum
berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma sandi dibedakan menjadi :
ü kunci-simetris/symetric-key,
sering disebut juga algoritma sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada
algoritma sandi klasik
ü kunci-asimetris/asymetric-key
Ø Berdasarkan
arah implementasi dan pembabakan jamannya dibedakan menjadi
ü algoritma
sandi klasik classic cryptography
ü algoritma
sandi modern modern cryptography
Ø Berdasarkan
kerahasiaan kuncinya dibedakan menjadi :
ü algoritma
sandi kunci rahasia secret-key
ü algoritma
sandi kunci publik publik-key
Pada skema
kunci-simetris, digunakan sebuah kunci rahasia yang sama untuk melakukan proses
enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan pada sistem kunci-asimentris digunakan
sepasang kunci yang berbeda, umumnya disebut kunci publik(public key) dan kunci
pribadi (private key), digunakan untuk proses enkripsi dan proses dekripsinya.
Bila elemen teks terang dienkripsi dengan menggunakan kunci pribadi maka elemen
teks sandi yang dihasilkannya hanya bisa didekripsikan dengan menggunakan
pasangan kunci pribadinya. Begitu juga sebaliknya, jika kunci pribadi digunakan
untuk proses enkripsi maka proses dekripsi harus menggunakan kunci
publik pasangannya.
Ø algoritma
sandi kunci-simetris
Skema
algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk setiap proses enkripsi
maupun dekripsi data secara keseluruhan digunakan kunci yang sama. Skema ini
berdasarkan jumlah data per proses dan alur pengolahan data didalamnya
dibedakan menjadi dua kelas, yaitu block-cipher dan streamcipher.
Ø Block-Cipher
Block-cipher
adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan
dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap
blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher
memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit, untuk
mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci.
Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa
tipe proses enkripsi, yaitu :
ü ECB,
Electronic Code Book
ü CBC, Cipher
Block Chaining
ü OFB, Output
Feed Back
ü CFB, Cipher Feed Back
Ø Stream-cipher
adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit,
byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout).
Setiap mengenkripsi satu satuan data di gunakan kunci yang merupakan hasil
pembangkitan dari kunci sebelum.
Ø Algoritma-algoritma
sandi kunci-simetris
Beberapa contoh algoritma yang menggunakan
kunci-simetris:
ü DES - Data
Encryption Standard
ü blowfish
ü twofish
ü MARS
ü IDEA
ü AES -
Advanced Encryption Standard, yang bernama asli rijndael
Ø Algoritma
Sandi Kunci-Asimetris
Skema ini
adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan
dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai sistem kriptografi kunci publik
karena kunci untuk enkripsi dibuat untuk diketahui oleh umum (public-key) atau
dapat diketahui siapa saja, tapi untuk proses dekripsinya hanya dapat dilakukan
oleh yang berwenang yang memiliki kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key. Dapat
dianalogikan seperti kotak pos yang hanya dapat dibuka oleh tukang pos yang
memiliki kunci tapi setiap orang dapat memasukkan surat ke dalamkotak tersebut.
Keuntungan algoritma model ini, untuk berkorespondensi secara
rahasia dengan banyak pihak tidak diperlukan
kunci rahasia sebanyak jumlah pihak tersebut, cukup membuat dua buah kunci,
yaitu kunci publik bagi para korensponden untuk mengenkripsi pesan, dan kunci
privat untuk mendekripsi pesan. Berbeda dengan skema kunci-simetris, jumlah
kunci yang dibuat adalah sebanyak jumlah pihak yang diajak berkorespondensi.
Ø Fungsi
Enkripsi dan Dekripsi Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
Apabila Ahmad
dan Bejo hendak bertukar berkomunikasi, maka:
Ø Fungsi Hash
Kriptografis
Fungsi hash
Kriptografis adalah fungsi hash yang memiliki beberapa sifat keamanan tambahan
sehingga dapat dipakai untuk tujuan keamanan data. Umumnya digunakan untuk
keperluan autentikasi dan integritas data. Fungsi hash adalah fungsi yang
secara efisien mengubah string input dengan panjang berhingga menjadi string
output dengan panjang tetap yang disebut nilai hash.
Ø Sifat-Sifat
Fungsi Hash Kriptografi
Tahan preimej
(Preimage resistant): bila diketahui nilai hash h maka sulit (secara komputasi
tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h = hash(m). Tahan preimej kedua
(Second preimage resistant): bila diketahui input m1 maka sulit mencari input
m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2). Tahan tumbukan
(Collision-resistant): sulit mencari dua input berbeda m1 dan m2yang
menyebabkan hash(m1) = hash(m2)
Ø Algoritma-Algoritma
Fungsi Hash Kriptografi
Beberapa
contoh algoritma fungsi hash Kriptografi:
ü MD4
ü MD5
ü SHA-0
ü SHA-1
ü SHA-256
ü SHA-512
Ø Enkripsi
Untuk Keamanan Data Pada Jaringan
Salah satu
hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin
kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan
perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak
bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau
chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah
didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari
informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat
mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram
yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher merupakan suatu
sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam
sistem keamanan komputer dan network. Pada
bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa
digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses
enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi ->
Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User
A |
| User B
|———————-Kunci (Key) ——————–|
Informasi
asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian
oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi
informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher
teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci
biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma.
Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci
yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari
algortima enkripsi.
Sekali cipher
teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima
selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma
dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari
enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma
enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher
teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi
konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu
dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi
dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi /
enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari
algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma
adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma
ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan
mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah.
Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis
produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan adalah
menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model
enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data
encrytion standard (DES), yang diambil oleh
Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di enkripsi dalam 64
bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64
data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output. Proses
yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali
enkripsi.
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu
yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya
untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam
keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan
ini dengan suatu model enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah
kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key
dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi ->
Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
Private Key B —-|
|———————-Kunci (Key) ——————–|
Algoritma
tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi
konvensional, kunci yang digunakan pada
prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi
sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu
algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci
yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan
suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci
enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut
ini akan dapat dilakukan :
Masing -
masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang digunakan
untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima. Masing - masing dari
sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan memasang dalam
register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi
( private key ).
Jika A ingin
mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi
pesannya dengan kunci publik dari B. Ketika B
menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A. Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah
pendistribusian karena tidak diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan.
Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik ( public key ) dan kunci
pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga tidak perlu
untuk didistribusikan. Selama system mengontrol masing - masing private key
dengan baik maka komunikasi menjadi
komunikasi yang aman. Setiap sistem mengubah private
key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama. Yang menjadi
kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan
metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang
lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware,
metode publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah. Tabel
berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek penting dari enkripsi
konvensional dan public key.
Ø Enkripsi
Konvensiona
·
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma
yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi -
enkripsi. Pengirim dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
·
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Kunci harus
dirahasiakan. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan
informasi yang telah dienkripsi. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari
kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunci.
Ø Enkripsi
Public Key
·
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma
yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk enkripsi
satu untuk dekripsi.
Pengirim dan
penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
·
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Salah satu
dari kunci harus dirahasiakan. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis
untuk menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi.
Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu
menentukan kunci.
v Metode
Enkripsi Simetris Rc4
Ketika
internet menjadi salah satu media komunikasi yang banyak digunakan orang, sebagian
orang kemudian berpikir untuk menjadikanya sebagai media untuk transaksi
komersial semacan internet banking, e-comerce, dan lain sebagainya. Kebutuhan
akan hal itu kemudian didukung dengan lahirnya berbagai metode ataupun
algoritma – algoritma enkripsi untuk pengamanan data misalnya MD2,MD4,MD5,RC4,RC5,
dan lain sebagainya. Pembakuan penulisan pada kriptografi dapat ditulis dalam
bahasa matematika. Fungsi-fungsi yang mendasar dalam kriptografi adalah
enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli
(plaintext) menjadi suatu pesan dalam bahasa sandi (ciphertext).
C = E (M)
dimana
M = pesan asli
E = proses enkripsi
C = pesan dalam bahasa sandi (untuk
ringkasnya disebut sandi)
ü Sedangkan
dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam suatu bahasa sandi menjadi pesan
asli kembali.
M = D (C)
D = proses dekripsi
ü Dalam setiap
transaksi di internet , idealnya, setiap data yang ditransmisikan harusnya
terjamin :
·
Integritas data
Jaminan
integritas data sangat penting, sehingga data yang di kirimkan akan sama persis
dengan data yang diterima, tanpa mengalami perubahan apapun pada selama
ditransmisikan.
·
Kerahasiaan data
Jaminan kerahasiaan data juga penting karena
dengan demikian tidak ada pihak lain yang bisa membaca data yang ada selama
data tersebut ditransmisikan.
·
Otentikasi akse data
Mekanisme otentikasi akses data menjamin bahwa
data ditransmisikan oleh pihak yang benar dengan tujuan transimisi yang benar
pula.
·
Teknik kriptografi data untuk enkripsi ada dua macam
yaitu:
1. Kriptografi simetrik, Dengan model kriptografi
ini, data di enkripsi dan didekripsi dengan kunci rahasia yang sama.
2. Kriptografi asimetrik, Dengan model kriptografi
ini, data dienkripsi dan didekripsi dengan kunci rahasia yang berbeda.pasangan
kunci untuk enkripsi dan dekripsi dikenal dengan private key dan public key.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar