Jumat, 04 November 2016

PERKEMBANG DAN TEKNOLOGINYA

Perkembangan PNF di Kecamatan larangan kabupaten Brebes jawa tengah





  Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan, kecamatan larangan mempunyai banyak  lembaga pendidikan non formal baik berupa PKBM maupun lembaga kursus. Untuk  penilik PNF sewajarnya mempunyai 3 penilik, tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia, sehingga kecamatan larangan hanya memiliki 2 penilik. Salah satu yang saya wawancarai adalah  Bapak Agus imam, lulus dari sekolah pendidikan guru,  berasal dari desa  Ketanggungan, mempunyai tiga anak dan satu istri, beliau mulai bergelut dengan dunia PLS dari tahun 1990. Awal nya pak Agus  sebagai pengajar kaum-kaum terpinggirkan , menurut beliau perjuangan untuk mencerdaskan masyarakat larangan sangat lah sulit, banyak suka dan duka yang dihadapi nya.
   Duka nya adalah kesadaran masyarakat yang pada watu itu belum mementingkan pendidikan, banyak warga yang hanya lulus SD. Untuk  mensukseskan program pemerintah wajib belajar 9 tahun jadi pak agus terus mendorong warga untuk mengikuti program pembelajaran yang di rancang nya. Pak agus pun terkadang  lelah dalam perjalanan menuju lokasi mengajarnya, karena di kecamatan larangan banyak desa-desa terpencil yang sulit di jangkau atau terpelosok, di desa tersebutlah banyak masyarakat yang belum memperoleh pendidikan yang cukup baik. Banyak dari siswa nya yang sudah berumur sehingga butuh kesabaran lebih dalam mengajar, untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswanya pak Agus mempunyai beberapa cara khusus diantara nya, memberikan hadiah pada siswanya yang bisa menerima pelajaran dengan baik, Karena dengan hal itu siswanya lebih termotivasi. Dalam memcara tutor pun sangat sulit, jarang orang yang tertarik pada dunia PLS dengan alasan minim penghasilan, jadi terkadang pak Agus menjadi seorang pengajar yang mengetahui banyak hal. Menurut pak Agus dunia yang PLS hanya membutuhkan rasa ikhlas dan kesabaran yang tinggi. Kesabaran akan memunculkan ketulusan, seseorang yang diberi kutulusan akan merasakannya ,  sehingga hal tersebut dapat memudahkan dalam proses mengajak masyarakat untuk belajar dalam rangka memcerdaskan masyarakat.
Suka nya  saat melakukan hal yang berlangsung dalam dunia PLS adalah pak Agus berlatih untuk ikhlas dan sabar,  dari rasa tersebut banyak sekali barokah yang didapatkannya, walau pun dia hanya memperoleh penghasilan yang sedikit dari dunia PLS tetapi rezeki mengalir dengan indahnya, pak Agus tidak pernah merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan nya dan keluarga nya. Bahkan anak pertama nya bisa kuliah di UGM jurusan kimia dan ketika lulus langsung mendapat pekerjaan yang berpenghasilan tinggi, serta anak kedua nya bisa sekolah di SMA yang terbaik di BREBES. Pak Agus meyakini bahwa hal tersebut adalah balasan dari Allah swt karena perbuatannya yang ikhlas membantu masyarakat. Dan disitu lah saya di beri saran beliea untuk ikhlas bergelut dengan masyarakat marginal yang akan dihadap ketika lulus nanti.

1.2   pendidikan  non formal di kecamatan Larangan

Pada awal tahun 2000 pak Agus masuk menjadi pegawai di UPTD kecamatan Larangan sebagai penilik PLS, saat itu hanya ada 3 PAUD dan 5 lembaga, pak Agus sangat kecewa dengan keadaan ini, menurut beliau sangat miris, maka dari itu pak Agus mengajukan beberapa PKBM dan lembaga kursus. Dengan kerja keras akhir nya sampai saat ini sudah ada 20 PAUD dan 5 PKBM, serta semakin banyak lembaga kursus yang sudah berkeembang dengan baik.  Ada  PKBM yang di kelola oleh pak agus sendiri yaitu PKBM melati.
Factor yang mempengaruhi banyak nya PLS di kec Larangan :
a.       Aspek kebutuhan terhadap pendidikan
Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan tidak hanya pada masyarakat daerah perkotaan, melainkanmasyarakat daerah pedesaan juga semakin meluas. Kesadaran ini timbul terutama karena perkembangan ekonomi, kemajuan iptek dan perkembangan politik. Kesadaran juga tumbuh pada seseorang yang merasa tertekan akibat kebodohan, keterbelakangan atau kekalahan dari kompetisi pergaulan dunia yang menghendaki suatu keterampilan dan keahlian tertentu. Atas dasar kesadaran dan kebutuhan inilah sehingga terwujudlah bentuk-bentuk kegiatan kependidikan baik yang bersifat persekolahan ataupun di luar persekolahan.
b.      Keterbatasan lembaga pendidikan sekolah
Lembaga pendidikan sekolah yang jumlahnya semakin banyak bersifat formal atau resmi yang dibatasi oleh ruang dan waktu serta kurikulum yang baku dan kaku serta berbagai keterbatasan lainnya. Sehingga tidak semua lembaga pendidikan sekolah yang ada di daerah terpencilpun yang mampu memenuhi semua harapan masyarakat setempat, apalagi memenuhi semua harapan masyarakat daerah lain. Akibat dari kekurangan atau keterbatasan itulah yang memungkinkan suatu kegiatan kependidikan yang bersifat informal atau nonformal diselenggarakan, sehingga melalui kedua bentuk pendidikan itu kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Sasaran yang di fokus kan di kec larangan :
1.      Pendidikan luar sekolah untuk pemuda
a.       Sebab-sebab timbulnya:
1.      Banyak anak-anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup, lebih-lebih di negara yang berkembang
2.      Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional
3.      Mereka memperoleh latihan kecakapan khusus melalui pola-pola pergaulan
4.      Mereka dituntut mempelajari norma-norma dan tanggung jawab sebagai sangsi dari masyarakatnya
b.      Kelompok-kelompok kegiatan pendidikan Luar Sekolah antara lain:
1.      Klub pemuda
2.      Klub-Klub pemuda tani
3.      Kelompok pergaulan
2.      Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa
a.    Pendidikan ini timbul oleh karena:
1.      Orang-orang dewasa tertarik terhadap profesi kerja.
2.      Orang dewasa tertarik terhadap keahlian.
b.    Dalam rangka memperoleh pendidikan di atas dapat ditempuh melalui:
1.      Kursus-kursus pendek.
2.      In service-training.
Surat-menyurat.



TUGAS    : ISD 1
DOSEN    : RAMITA HAPSARI
NAMA     : RINO TRI ATMOJO
NPM         : 1B115220
KELAS    : 5Ka50









http://pls113036atikayuni.blogspot.co.id/2014/01/perkembangan-pnf-di-kec-larangan-kab.html

Kehidupan Dan tekhnologi Nelayan dikampung Kluwut Kabupaten Brebes


Kehidupan Dan tekhnologi 

Pola Adaptasi Masyarakat Nelayan Terhadap Perubahan Iklim
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki jutaan masyarakat yang hidup di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari sumberdaya pesisir. Kesejahteraan jutaan masyarakat ini sangat dipengaruhi oleh kelestarian ekosistem pesisir yang rentan akan ancaman dari berbagai faktor, salah satunya adalah perubahan iklim. Berdasarkan perspektif nelayan Kluwut, perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya dampak ekologis berupa perubahan musim ikan dan kekacauan musim angin. Pada kesehatan lingkungan dan pemukiman masyarakat Kluwut, perubahan iklim berdampak pada terganggunya sumber-sumber air serta ancaman angin puting beliung di wilayah pemukiman penduduk. Pada kegiatan perukanan tangkap, perubahan iklim menyebabkan sulitnya menentukan musim penangkapan ikan, sulitnya menentukan lokasi penangkapan ikan, meningkatnya resiko melaut, serta perubahan sistem pengetahuan dan kepercayaan nelayan, peran wanita, serta posisi sosial nelayan.
Terdapat empat pola adaptasi dan strategi ekonomi yang dilakukan oleh nelayan untuk menyelamatkan perekonomian keluarga nelayan yang terkena dampak perubahan iklim. Pertama, adaptasi iklim berupa strategi mengejar musim, yaitu melakukan perpindahan wilayah tangkapan dengan memanfaatkan informasi dari nelayan di berbagai tempat mengenai musim ikan di wilayah lain. Kedua, adaptasi sumberdaya pesisir, yaitu pencarian hasil tangkapan tanpa harus pergi ke laut lepas. Ketiga, adaptasi alokasi sumberdaya manusia dalam rumah tangga berupa optimalisasi tenaga kerja rumah tangga dan pola nafkah ganda.
Optimalisasi tenaga kerja rumah tangga merupakan pelibatan peran dari anggota keluarga dalam perekonomian rumah tangga nelayan, sehingga tidak hanya bergantung dari kepala keluarga. Sedangkan pola nafkah ganda adalah upaya mencari sumber pendapatan lain selain dari hasil melaut. Keempat, adaptasi melalui keluar dari kegiatan perikanan, yaitu meninggalkan pekerjaan sebagai nelayan dan menekuni pekerjaan lain.
Mata Pencaharian
Sebagian masyarakat kluwut bermata pencaharian sebagai nelayan karena memang desa ini berada dekat dengan pesisir. Bahkan bisa kita lihat pada sungai yang dekat dengan jalan pantura yang dimana jalan pantura tersebut menjadi akses transportasi utama di pulau jawa. Ditengah desa tersebut ada sungai yang menjadi sarana para nelayan untuk pergi melaut dan di sungai itu mereka mendaratkan kapalnya. Disitu dapat kita lihat ada puluhan bahkan ratusan kapal untuk para nelayan mencari ikan di laut.
Tidak hanya sebagai nelayan saja namun ada juga sebagai buruh pabrik pembuat rokok, karena memang tetangga desa kluwut yaitu desa Grinting mempunyai pabrik rokok yang cukup besar. Di Kluwut juga ada pasar yang letaknya persis bersebelahan dengan sungai yan menjadi tempat dimana diparkirkannya semua kapal milik nelayan. Dipasar itu ada juga yang menjual ikan, jadi hasil dari penangkapan ikan di laut di jual di pasar tersebut. Tak hanya penjual ikan, di pasar itu ada juga penjual sayur dan buah-buahan yang di kirimkan dari desa lain.
Ekologi atau Lingkungan
Lingkungan sosial budaya masyarakat nelayan ada pengaruhnya terhadap pengelolaan sumber daya perikanan laut, seperti upacara adat dan sedekah laut sehingga hal tersebut menurut masyarakat perlu dipertahankan. Faktor-faktor sosial budaya masyarakat nelayan yang berpengaruh terhadap pelestarian kemampuan sumber daya perikanan laut antara lain adalah sikap menyatu dengan alam atau pasrah, hal ini menyebabkan perkembangan sumber daya perikanan seimbang dengan pemanfaatan perikanan oleh nelayan yang sebagian besar masih menggunakan alat tangkap tradisional sedangkan apabila menggunakan alat tangkap modern dan sikap ingin memanfaatkan sumber daya perikanan semaksimal mungkin, hal ini mungkin akan menurunkan kemampuan sumber daya perikanan yang ada. Tindakan atau kebijakan Pemerintah Daerah yang dibutuhkan oleh nelayan dan petani kecil guna meningkatkan taraf hidup mereka tanpa merusak kemampuan dan kelestarian sumber daya perikanan dan sumber daya edam lainnya di wilayah pantai adalah melalui izin usaha perikanan yang diberikan kepada para pengusaha. Langkah operasional Pemerintah Daerah untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas sumber daya manusia dan untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup serta pemahaman nelayan dalam bidang usahanya adalah dilakukan dengan penyuluhan-penyuluhan melalui tenaga lapangan yang ada. Di samping hal tersebut juga para nelayan disarankan untuk masuk menjadi anggota Koperasi Unit Desa Perikanan. Keuntungannya adalah demi kelancaran pemasaran keadaan Paceklik.
Pendidikan Pada Masyarakat Nelayan
Tingkat pendidikan pada masyarakat nelayan kampung Kluwut cukup rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh persepsi nelayan tentang pendidikan formal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam dirinya sendiri maupun faktor yang berasal dari pengaruh pihak luar. Karena persepsi tidak terbentuk begitu saja, dalam pembentukan persepsi seseorang harus menerima satu stimulus atau objek persepsi. Persepsi nelayan tentang pendidikan formal dapat terbentuk diakibatkan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitamya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat nelayan kampung Kluwut berpendidikan rendah antara lain :
1. Penting sekolah, masyarakatnya mempunyai persepsi bahwa sekolah atau pendidikan itu tidak terlalu penting dalam kehidupan karena bagi mereka yang terpenting adalah kerja untuk bertahan hidup. Menurut mereka dengan bersekolah tidak selamanya bisa menjamin kelangsungan kehidupan mereka.
2. Manfaat sekolah, menurut mereka dengan bersekolah itu membuang buang waktu mereka. Lebih baik waktu mereka digunakan untuk bekerja karena dengan begitu mereka mendapatkan banyak uang.
3. Manfaat sekolah tinggi. Ada sebagian yang melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi namun hanya sedikit saja. Karena bagi mereka yang melanjutkan ke perguruan tinggi bisa merubah kehidupan mereka suapaya lebih baik, mapan, dan sejahtera.
4. Biaya pendidikan, biaya pendidikan yang begitu mahal merupakan salah satu alasan utama yang menyebabkan mereka menjadi malas untuk bersekolah. Mereka bernanggapan dengan biaya sekolah yang mahal malah membuat mereka semakin miskin.
5. Peningkatan status sosial melalui pendidikan formal, sebagian yang melanjutkan sampai ke perguruan tinggi beranggapan bahwa dengan pendidikan maka status sosial mereka dalam masyarakat akan meningkat meskipun mereka bukan dari kalangan orang kaya.
Sebagian besar pendidikan masyarakatnya hanya sampai SMA dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi hanya sedikit. Karena masyarakatnya beranggapan buat apa sekolah tinggi-tinggi yang pada akhirnya mereka bekerja untuk mencari uang. Ada yang berpikiran bahkan tanpa pendidikanpun mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan hidup sukses.
Orientasi Kehidupan
Sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Brebes, dimana penduduknya mayoritas beragama Islam, diharapkan siap untuk menerima perkembangan di segala bidang terutama perkembangan disektor Perikanan, Peternakan, dan Pertanian.
Nelayan pada kampung nelayan Bandaran ini memulai aktivitasnya ke laut pada malam hari. Berangkat sekitar pukul 7 malam jika air laut pasang yaitu pada bulan Juli-Oktober. Namun waktu-waktu berangkat itu tidaklah merupakan suatu ketentuan. Kadang kala nelayan berangkat lebih sore atau lebih malam, semua tergantung kepada tingginya permukaan air laut dan arah angin yang membantu perahu mereka ke tengah lautan meskipun nelayan telah menggunakan perahu motor.
Ada beberapa tradisi yang sudah melekat pada orang Brebes, begitu pula yang sudah menjadi tradisi masyarakat di kampung Kluwut ini. Antara lain dapat kita lihat dari bahasanya dengan dialek yang sangat khas. Salah satu kebiasaan lain yang patut kita tiru menupakan kebiasaan menabung yang tidak hanya dalam bentuk uang melainkan juga dalam bentuk investasi masa depan misalnya dalam bentuk perhiasan emas dan sebagainya. Biasanya hasil tabungan ini digunakan para elayan untuk memperbanyak jumlah perahunya atau untuk membeli perahu mesin, kadang kala digunakan untuk naik haji yang merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu.
Stratifikasi Nelayan
Lapisan sosial pada nelayan masyarakat kluwut :
1. Lapisan pertama adalah penguasaan alat-alat produksi atau peralatan tangkap (perahu, jaring, dan perlengkapan lainnya) dan juga sebagai perantara penjual hasil penangkapan ikan.
2. Lapisan kedua adalah nelayan yang mencari ikan di laut dengan sistem sewa kapal
3. Lapisan ketiga adalah nelayan yang hanya memiliki rumah dan tidak memiliki kapal untuk mencari ikan di laut
4. Lapisan yang keempat adalah buruh nelayan yang tidak memiliki rumah dan tidak memiliki kapal untuk mencari ikan di laut. Mereka hanya meyumbangkan tenaga dan jasa untuk menangkap ikan di laut.
Masuk Dalam Petani Apa
Nelayan di kampung kluwut termasuk kedalam petani ikan. Mengapa demikian? Karena memang sebagian masyarakatnya bernelayan dengan mencari ikan di laut dengan menggunakan kapal. Dan dalam tambaknyapun mereka membudidayakan ikan. Macam-macam dari ikan tersebut ada ikan bandeng, ikan filet, ikan mujaer dan lain-lain.
Keadaan Rumah di sekitar
Brebes terdiri dari dua daerah yaitu daerah pesisir dan daerah pedalaman. Sebagian besar dari masyarakat pesisir bermata pencarian sebagai nelayan. Seiring berjalannya waktu kampung-kampung nelayan tersebut berkembang. Sebagian berkembang mengikuti garis pantai yang kemudian memanfaatkan pantai sebagai tempat tinggal dan membangun perekonomian. Sebagian lain memanfaatkan aliran sungai yang bermuara ke laut sebagai area permukiman. Perkembangan pemukiman yang memanfaatkan sungai inilah yang menjadi objek penelitian yaitu Kampung Kluwut yang terletak di Kabupaten Brebes. Sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi yang kemudian dimanfaatkan juga sebagai tambatan perahu nelayan. Rumah merupakan tempat tinggal yang berfungi untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Bagi nelayan, rumah selain sebagai tempat perlindungan, juga merupakan sarana pendukung aktivitas melaut. Desain rumah nelayan di kampung Kluwut menunjukkan adanya perubahan yang disebabkan adanya pembauran nilai-nilai budaya yang sudah ada. Yang semula arsitekturnya tradisional sekarang meniru arsitektur luar daerah dimana bangunannya telah bersifat permananen. Kampung Kluwut ini merupakan sebuah perkampungan yang mengikuti alur sungai dimana sungai merupakan jalur transportasi bagi nelayan yang akan menghantarkan hasil tangkapannya ke daratan dan kemudian dijual. Di sungai inilah kemudian nelayan menambatkan perahunya. Di sungai itu terdapat puluhan bahkan ratusan kapal milik nelayan.
Pola pemukiman di kampung Kluwut merupakan pola pemukiman morphologi arah daratan karena corak morphologi perumahan nelayan ini bermula dari tepi sungai yang kemudian berkembang ke arah daratan. Sungai menjadi sentral dari alur pemukiman nelayan karena sungai merupakan sesuatu hal yang paling penting dalam jalur transportasi khususnya bagi para nelayan. Kali kluwut merupakan tempat yang strategis sebagai tempat pelabuhan kapal para nelayan karena kali Kluwut berhubungan langsung dengan laut lepas.
Mulai dari perjalanan masuk kampung nelayan Kluwut ini kita dapat menemukan berbagai macam bentuk rumah dimana semakin kita berjalan terus ke dalam arsitekturnya semakin modern baik dari bahan maupun cara pengerjaannya.
Perbedaan yang sangat mencolok pada tipe bangunan hunian ini membuat kita menyadari adanya pengklasifikasian dalam hidup bermasyarakat baik disadari secara langsung maupun 
tidak.


TUGAS    : ISD 1
DOSEN    : RAMITA HAPSARI
NAMA     : RINO TRI ATMOJO
NPM         : 1B115220
KELAS    : 5Ka50





http://blog.unnes.ac.id/putrinovitasari/2015/11/15/kehidupan-nelayan-dikampung-kluwut-kabupaten-brebes/

Jumat, 24 Juni 2016

JANJI TERAKHIR

Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia., meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering menghianati cintaku.

“Aku gak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!”

Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.

“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya.

Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.

“Nilam, kamu cantik banget malam ini.”

“Makasih. Kita jadi dinner kan?”

“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?”

“Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.”

Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku.

Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.

“Kenapa El? Mienya gak enak?”

“Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?”

“Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.”

Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.
Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.

Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.

“Apa dompetku ketinggalan di Taksi?”

“Yakin di saku gak ada?”

“Gak ada. Gimana dong?”

“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!”

“ok. Makasih ya sayang, maafin aku.”

Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku.

“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?”

Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku.

“Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?”

“Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.”

“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.”
“Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!”

Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi.

Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora….

Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga.

“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?”

“Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?”

“Emang kakak kamu mau kemana El?”

“Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?”

“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!”

“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?”

“Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!”

“Nilam, ini gak…….”

Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku.

Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari.

Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku.

“Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam!

“Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!”

“Tapi Nilam…..”

Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan…………
  
“Elgaaaa…..”

Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga.

“Elga, maafin aku!”

“Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……”

“Elgaaaaaa……”

Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan.
Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan.

“Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!”

“Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.”

Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu.

Dear Nilam,
Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta.
Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita.
Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam.
Love You
Elga

Air mataku mengalir semakin deras dari setiap sudutnya, kupakai cincin pemberian Elga, aku berlari menghampiri Ibu dan memeluknya.

“Bu, aku udah nikah sama Elga!”

“Nilam, kenapa sayang?”

“Ini!” Kutunjukan cincin pemberian Elga dijari manisku.

“Nilam, kamu butuh waktu nak. Kamu harus kuat!”

“Sekarang aku mau cerai sama Elga Bu!” kulepas cincin pemberian Elga dan memberikannya pada Ibu.

“Aku titip cincin pernikahanku dengan Elga Bu! Ibu harus menjaganya dengan baik!”
Ibu memeluku erat dan kami menangis bersama-sama.








sumber : http://cerpen.gen22.net/2012/05/cerpen-cinta-sedih-janji-terakhir.html#ixzz4CW3hB2ah

Jumat, 22 April 2016

KEINDAHAN KOTA BREBES



Banyak yang tidak tahu keindahan kota Brebes, kota yang letaknya bersebelahan dengan Cirebon dan diapit dengan kota Tegal, menjadi kota ini tidak kalah populer dari kota kota lain, jika Anda mendengar kota Brebes, sudah pasti dibenak Anda hanyalah Telor Asin makanan khas kota ini, namun jangan salah, kota sederhana ini ternyata menyimpan sejuta keindahan yang tersembunyi, contohnya saja di desa saya sendiri, desa grinting, dimana pemadangan di pagi hari mata kita di manjakan oleh pemandangan gunung selamet, di iringi udara yang sejuk.



 Di iringi dengan pemandangan para petani yang sedang menanam padi di pagi hari, 




se sselanjutnya pemandangan di kali kisik, atau danau kisik, di sini tempat para remaja, bapak,  dan para kalangan kaya miskin menghabiskan waktunya di tempat ini unutk memancing ikan

Gambar 1

Gambar 2


Para nelayan yang sedang mencari ikan
     


Pemandangan laut bebes, randu sanga
Merasakan kelembutan pasir laut


Best friends di laut randu sanga pemadanag sore hari semakin indah saja

  




                          PAKAIAN DI PENGARUHI BUDAYA ASING(EROPA)





Sadarkah kita bahwa Indonesia sedang di jajah oleh Bangsa Asing dan dikuasai secara halus?? Apalagi sasaran utamanya adalah Remaja Indonesia, yang nanti menjadi penerus bangsa di masa depan. Apa yang akan terjadi dengan Indonesia nantinya?? Pertama-tama perlu saya jelaskan bahwa masih banyak di antara masyarakat awam kita yang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian syarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Di tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia ini, melalui cara-cara tertentu membuat dampak positif dan dampak negatifnya sendiri bagi Bangsa Indonesia terutama bagi kalangan remaja Indonesia di bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai budaya kita oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita dan sudah menghilang sedikit demi sedikit. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Budaya asing masuk ke Indonesia membawa berbagai macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan asing yang datang ke Indonesia adalah gaya hidup orang asing, mulai dari cara berpakaian kurang sopan yang seharusnya tidak digunakan sampai dengan cara bergaul mereka. Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang berpakaian yang membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita. Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya dipakai oleh bangsa Indonesia.  Contohnya saja pakaian, banyak di kalangan para remaja di indonesia yang memakai pakaian ketat khususnya bagi wanita, dulu di indonesia setelah penjajahan belanda wanita selalu mengutamakan keanggunan cara berpakaian sopan, dan dulu para orang tua selalu mengajarkan cara berpakaian yang benar, jika anak perempuanya memakai pakaian yang tidak sopan langsung di tegur oleh para orang tua, setelah budaya asing perlahan memasuki budaya indonesia khususnya celana, bagi kaum hawa,  khususnya wanita yang mana seharusnya pakaian yang mereka pakai menutupi tubuh mereka, akan tetapi malah sebaliknya, pakaian tersebut membuat mereka telanjang di jalanan, bagi para muslimah pakaian yang mereka pakai pun tidak sama bedanya, hanya saja perbedaanya hanya memakai krudung, tetapi pakaian mereka membuat tubuhnya berbentuk, nauzubillah, semoga Allah, memberikan hidayahnya kepada mereka yang terlalu  jauh terjerumus budaya asing yang membuat kita masuk ke dalam api neraka.
 






Sumber :http://www.kompasiana.com/yetti05